Banda Aceh, 15 Mei 2025 – Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Banda Aceh menggelar Rapat Koordinasi Persiapan dan Pelaksanaan Penyelenggaraan Embarkasi Haji Aceh Tahun 1446 H / 2025 M di Aula Jeddah, UPT Asrama Haji Banda Aceh, pada hari Kamis, 15 Mei 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh 88 peserta yang berasal dari berbagai instansi lintas sektor, antara lain Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Dinas Kesehatan Aceh Besar, RSUD dr. Zainoel Abidin, Labkesmas Aceh, dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh.
Rapat koordinasi ini bertujuan menyatukan persepsi antarinstansi dalam memastikan kesiapan teknis dan non-teknis pelayanan kesehatan di embarkasi haji. Beberapa poin penting yang dibahas meliputi jadwal keberangkatan jemaah, kesiapan sarana dan prasarana, prosedur kesehatan, pembagian tugas antar petugas, serta pemantapan SOP embarkasi haji.
12 Kloter Jemaah, Kloter Pertama Berangkat 18 Mei 2025
Dalam rapat tersebut disampaikan bahwa Provinsi Aceh tahun ini tergabung dalam gelombang II keberangkatan jemaah haji nasional, dengan total 12 kelompok terbang (kloter). Kloter pertama dijadwalkan masuk asrama pada Sabtu, 17 Mei 2025 pukul 08.00 WIB, dan akan diberangkatkan menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, pada Minggu, 18 Mei 2025 pukul 07.40 WIB.
Kepala Balai Tekankan Nilai Istithaah dan Semangat Melayani
Beliau juga mengingatkan pentingnya menjaga nilai istithaah kesehatan, yaitu kemampuan fisik dan mental calon jemaah untuk melaksanakan ibadah haji. "Petugas kekarantinaan kesehatan memegang peran penting dalam menentukan kelaikan terbang bagi calon jemaah, terutama yang memiliki penyakit komorbid dan risiko tinggi,” tambahnya.
Sinergi dan Kekompakan Petugas Diutamakan
Turut memberikan arahan, Kasubbag Administrasi dan Umum, Yusri, SKM, M.Kes, yang menekankan pentingnya kekompakan tim lintas sektor. “Saat bertugas, kita lepaskan pangkat dan jabatan. Yang utama adalah semangat melayani jemaah yang akan berangkat ke Tanah Suci,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Pelayanan Bidang Kesehatan, dr. Koestendrina Marina Dewi, MKM, memaparkan secara detail tentang alur dan proses pemeriksaan kesehatan tahap ketiga yang akan dilakukan oleh tim medis kepada jemaah sebelum keberangkatan. "Pemeriksaan tahap ketiga ini sangat penting untuk memastikan jemaah dalam kondisi optimal sebelum keberangkatan," jelas dr. Koestendrina.
Penanggung jawab Program Haji Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Salbiah, juga menggarisbawahi pentingnya pemeriksaan mendalam terhadap jemaah dengan risiko tinggi, penyakit degeneratif, dan wanita usia subur untuk pemerikaan tes kehamilan. Ia menekankan bahwa skrining yang akurat dapat mencegah kejadian fatal saat ibadah haji berlangsung."Ini akan membantu pencegahan dan penanganan dini jika terjadi komplikasi selama pelaksanaan ibadah," tuturnya".
Rapat koordinasi ini menegaskan komitmen seluruh instansi terkait. "Petugas Siaga, Jemaah Bahagia, Haji Mabrur Tujuan Kita." Para pimpinan instansi sepakat bahwa pelayanan kesehatan yang prima dan profesional merupakan kunci keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji yang aman dan lancar bagi seluruh jemaah asal Embarkasi Haji Aceh.
Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik antar instansi, diharapkan penyelenggaraan embarkasi haji Aceh tahun 1446H/2025M dapat berjalan lancar dan memberikan pelayanan terbaik bagi para calon jemaah haji.