Banda Aceh - Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas I Banda Aceh menyelenggarakan Sosialisasi Budaya Anti Korupsi dalam rangka implementasi Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) Nasional. Kegiatan yang digelar pada Kamis (26/9/2024) ini dilaksanakan secara hybrid di Aula BKK Kelas I Banda Aceh dan melalui daring melalui platform Zoom Meeting.
Acara yang dimulai pukul 09.30 WIB ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri dari pegawai BKK Kelas I Banda Aceh, perwakilan lintas sektor/program terkait, biro travel, biro jasa, klinik vaksinasi swasta, dan agen pelayaran. Sosialisasi ini menghadirkan dua narasumber utama yakni Kepala BKK Kelas I Banda Aceh, dr. Ziad Batubara, MPH dan Yusri, SKM, M.Si.
Dalam sambutannya, dr. Ziad Batubara, MPH menekankan pentingnya integritas dalam pelayanan publik. "Kita harus selalu menegakkan nilai-nilai kejujuran dan akuntabilitas di setiap tindakan. Korupsi bukanlah pilihan, bersih adalah jalan satu-satunya! Bersama kita membangun budaya kerja yang bersih, transparan, dan berintegritas demi kemajuan bangsa," tegasnya.
Materi sosialisasi mencakup berbagai aspek penting tentang anti korupsi, mulai dari pengertian dan perbuatan korupsi, bahaya dan dampaknya, hingga cara pencegahan korupsi. Para peserta juga mendapatkan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai integritas, penanganan gratifikasi, dan implementasi pelayanan prima yang berintegritas.
Momentum ini semakin bermakna mengingat BKK Kelas I Banda Aceh telah masuk dalam nominasi WBK Nasional Tahun 2024. Pencapaian ini didukung oleh berbagai program unggulan yang telah diimplementasikan, seperti penerapan Whistleblowing System (WBS), digitalisasi layanan, sistem pengaduan masyarakat terintegrasi, dan portal layanan terpadu online.
Dalam upaya penguatan sistem anti korupsi, BKK Kelas I Banda Aceh telah menerapkan berbagai inovasi pelayanan seperti sistem antrian digital pada layanan vaksinasi internasional, aplikasi tracking dokumen, dan sistem pembayaran non-tunai. Transparansi layanan publik juga ditingkatkan melalui publikasi standar pelayanan yang jelas dan survei kepuasan masyarakat secara berkala.
"Program-program unggulan ini merupakan bukti komitmen kami dalam mewujudkan pelayanan publik yang bersih dan berintegritas. Kami juga terus memperkuat pengawasan internal melalui CCTV di area layanan, supervisi berjenjang, dan audit internal berkala," tambah dr. Ziad.
Sosialisasi ini juga menekankan pentingnya penguatan SDM melalui pelatihan integritas berkala, program role model integrity, dan sistem reward and punishment yang jelas. Selain itu, manajemen perubahan terus didorong melalui pembentukan agen perubahan dan internalisasi nilai-nilai organisasi.
Target BKK Kelas I Banda Aceh untuk menjadi Satker Kemenkes WBK Nasional didukung dengan penguatan akuntabilitas melalui penerapan SAKIP, sistem monitoring anggaran real-time, dan evaluasi capaian kinerja berkala.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari rangkaian program pencegahan korupsi yang akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan. Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, BKK Kelas I Banda Aceh optimis dapat meraih predikat WBK Nasional dan terus memberikan pelayanan prima yang bersih dari korupsi kepada masyarakat.