BIREUEN (07/12/2025) – Merespons cepat dampak bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Bireuen, Tim Terpadu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan RI di Aceh mengerahkan bantuan logistik serta membuka pos pelayanan kesehatan darurat. Tim ini merupakan sinergi dari Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas I Banda Aceh, Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Banda Aceh, dan Poltekkes Kemenkes Aceh.
Pos layanan berlokasi di Masjid Jamik Istiqamah, Kecamatan Kutablang, yang menjadi tempat pengungsian utama bagi warga dari Gampong Kulu, Lhok Nga, dan Blang Panjoe.
Fokus Layanan dan Kondisi Lapangan
1. Koordinasi dan Pengungsian, Koordinator lapangan dari Balai Labkesmas Aceh dipimpin oleh Raisuli Ramadhan, sementara tim BKK Kelas I Banda Aceh dikoordinatori oleh Zulfikar. Di posko pengungsian, koordinator layanan UPT Kemenkes berkoordinasi langsung dengan Geuchiek Blang Panjoe, Ikhsan, S.Kom, selaku Ketua Posko.
Total pengungsi di Masjid Jamik Istiqamah mencapai kurang lebih 1.740 jiwa yang terdiri dari desa kulu, lhok nga dan blang panjoe.
Kondisi yang memaksa warga mengungsi tergolong parah, dengan ketinggian air banjir di tiga desa tersebut mencapai 2 meter, serta menyebabkan kerusakan rumah dalam kategori sedang hingga berat.
2. Layanan Kesehatan dan Logistik Pelayanan kesehatan dilakukan pada Minggu (7/12/2025) dan berhasil melayani serta memeriksa 256 orang pengungsi. Penyakit yang paling banyak ditemukan adalah demam, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) berupa batuk, serta gatal-gatal pada kulit. Tim memastikan tidak ditemukan adanya faktor risiko penyakit berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB).
3. Pada hari kedua, Tim terpadiu juga melaksanakan kegiatan di posko gampong Cot Ara kecamatan Kutablang. Layanan kesehatan dibuka dari jam 09.00 Wib sampai dengan sore pukul 18.00 Wib dan berhasil melayani kurang lebih 272 orang yang dilayani.

Selain pengobatan, tim juga menyalurkan logistik spesifik yang dibutuhkan oleh pengungsi, seperti pempes anak-anak dan dewasa, serta baju layak pakai hasil donasi masyarakat.
3. Pencegahan dan Edukasi Untuk mencegah penyebaran penyakit pascabanjir, tim kesehatan lingkungan melakukan tindakan preventif berupa penyemprotan lalat (spraying), pembersihan tempat, dan edukasi kesehatan intensif kepada masyarakat pengungsi.
Pos layanan kesehatan ini direncanakan akan dibuka selama tiga hari, mulai 7 hingga 9 Desember 2025. Layanan ini merupakan hasil kerja sama dan dukungan operasional dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen serta Puskesmas Kutablang, guna memastikan layanan kesehatan darurat berjalan optimal bagi seluruh korban terdampak.





