Banda Aceh - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Banda Aceh menggelar pemeriksaan kesehatan dan deteksi dini berupa pemeriksaan PTM dan Skrining Covid-19 pada Selasa, (21/9/2021). Deteksi dini yang dirangkai dengan kegiatan pengobatan ini, bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit menular dan tidak menular di wilayah pelabuhan laut Ulee Lheu. Bertempat di Lobby keberangkatan pelabuhan penyeberangan Ulee Lheue, kegiatan ini disambut dengan antusias oleh petugas dan masyarakat pelabuhan.
Ada dua jenis deteksi dini yang dilakukan pemeriksaan dalam kegiatan tersebut, yaitu pemeriksaan penyakit tidak menular seperti pemeriksaan Glucosa Darah, Cholesterol Total dan Asam Urat, Tekanan Darah dan Saturasi Oxigen, sedangkan untuk pemeriksaan menular adalah swab antigen Covid-19 dengan kelompok sasarannya adalah stakeholder dan masyarakat pelabuhan.
Kepala KKP Kelas III Banda Aceh, dr. Ziad Batubara, MPH mengatakan, skrining deteksi dini penyakit menular dan tidak menular terhadap penumpang dan petugas pelabuhan ini dilakukan untuk mencegah sebaran penyakit di wilayah kerja KKP Banda Aceh khususnya seperti penyakit pandemi saat ini Covid-19. Karena, kita ingin mengantisipasi sebaran covid-19 melalui penumpang domestik yang berangkat maupun tiba di pelabuhan ulee lheue. “Langkah awal yang dilakukan yaitu pengecekan melalui alat thermo scanner, Sehingga semua penumpang yang tiba dan berangkat melalui Pelabuhan Ulee Lheue diharuskan melalui alat skrining pengecekan suhu,” ungkap dr.Ziad Batubara, MPH.
Selain pelabuhan Ulee Lheue, hal serupa juga telah dilakukan di pelabuhan-pelabuhan lain di Wilker KKP Kelas III Banda Aceh seperti di Pelabuhan Calang, Pelabuhan Meulaboh, Pelabuhan Susoh, dan Pelabuhan Penyeberangan Labuhan Haji dan Singkil. “Untuk sementara kita perketat pemeriksaan atau deteksi dini di pelabuhan dan bandara. Apalagi sasaran kita adalah pintu masuk keluar yakni pelabuhan dan bandara,” katanya.
Untuk Kegiatan deteksi dini PTM merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh petugas KKP Kelas III Banda Aceh dengan tujuan menindaklanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila ditemukan gejala dan risiko tinggi.